Misteri Segitiga Bermuda di Luar Angkasa

[​IMG]

Efek Terjadinya Anomali

Anomali atau kejadian aneh pada daerah ini juga bertanggung jawab atas berbagai masalah yang terjadi dengan wahana antariksa dan satelit ketika melintas di wilayah anomali ini karena dapat mengacaukan sistim dan program mereka serta mengganggu fungsi operasional wahana antariksa dan satelit.

1. Memiliki tingkat radiasi yang lebih tinggi

Menurut beberapa ilmuwan, penyebab adanya anomali ini karena wilayah tersebut memiliki tingkat radiasi lebih tinggi yang telah terakumulasi dalam anomali ini. Oleh karena adanya fenomena itulah, maka menjadi alasan bahwa zona ini membuat terjadinya beberapa kejadian aneh tersebut.

2. Memiliki medan magnet yang lebih tinggi

Sedangkan menurut NASA, anomali pada daerah SAA memiliki medan magnet bumi yang tinggi dan memungkinkan sinar kosmik dan partikel bermuatan listrik dapat mencapai hingga ke atmosfir yang lebih rendah.

Hal inilah yang mengganggu komunikasi dengan satelit, pesawat terbang dan pesawat ruang angkasa. Hingga kini NASA belum mengetahui apa penyebab adanya “lubang” geologi diatas lautan Atlantik Selatan atau dilepas pantai Brasil hingga ke Afrika Barat ini.

[​IMG]

South Atlantic Anomaly atau SAA sangat berbahaya bagi satelit dan pesawat ruang angkasa yang mengorbit Bumi pada ketinggian beberapa ratus kilometer ketika memasuki zona tersebut, karena akan mengalami kegagalan teknis akibat anomali yang terdapat di dalamnya.

Penyebab Anomali (Ketidakwajaran)

Sementara itu menurut wikipedia, South Atlantic Anomaly (SAA) adalah area di mana sabuk radiasi Bumi bernama Sabuk Van Allen (Van Allen Belts) berada paling rendah atau paling dekat dengan permukaan Bumi hingga ketinggian 200 km (124 mil).

Hal ini menyebabkan meningkatnya fluktuasi partikel energik (energetic particles) di wilayah ini dan mengekspos satelit yang mengorbit ke tingkat yang lebih tinggi dari radiasi normal. Efek ini disebabkan oleh non-konsentrisitet (non-concentricity) dari Bumi dan medan magnet pada kutubnya, dan SAA adalah wilayah paling dekat dengan permukaan Bumi dimana medan magnet Bumi menjadi relatif lebih lemah terhadap pusat medan magnet Bumi yang seharusnya normal.

Sebanyak dua buah Sabuk Radiasi Van Allen yang mengelilingi Bumi adalah simetris terhadap sumbu magnet Bumi yang letaknya miring terhadap sumbu rotasi Bumi dengan sudut sekitar 11 derajat. Persimpangan antara sumbu magnetik dan rotasi Bumi terletak tidak di pusat bumi, namun sekitar 500 kilometer (300 mil) agak ke utara.

Karena tidak simetris inilah, maka sabuk Van Allen bagian dalam (inner radiation belt) yang paling dekat dengan permukaan Bumi, dalam hal ini diatas Samudera Atlantik bagian selatan, dimana pada wilayah itu seakan “jatuh” hingga ketinggian hanya 200 km (124 mil). Sedangkan sabuk Van Allen bagian dalam yang terjauh dari permukaan Bumi berada diatas lautan Pasifik bagian utara.

Kejadian yang sering terjadi di Segitiga ini kegagalan fungsi pada satelit hingga astronot melihat UFO

South Atlantic Anomaly atau SAA sangat berbahaya bagi satelit astronomi dan pesawat ruang angkasa yang mengorbit Bumi pada ketinggian beberapa ratus kilometer.

Pada orbit ini satelit akan melalui anomali secara berkala, mengekspos mereka dalam beberapa menit pada radiasi kuat, yang disebabkan oleh partikel proton yang terjebak di dalam sabuk Van Allen bagian dalam.

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang mengorbit dengan kemiringan 51,6° derajat, membutuhkan perisai ekstra untuk menangani masalah ini. Sedangkan teleskop luar angkasa Hubble tidak mengambil pengamatan sementara ketika lewat zona SAA tersebut.

Astronot juga terpengaruh oleh fenomena di daerah ini yang dikatakan menjadi penyebab aneh penampakan ‘shooting stars‘ atau ‘bintang jatuh’ (phosphenes) yang terlihat pada visual astronot ketika melewati zona South Atlantic Anomaly.

Itulah sebab kenapa terjadi kegagalan fungsi, anomali dan keanehan, ketika wahana-wahana ruang angkasa dan jaringan satelit global melewati zona SAA ini, akibat dari radiasi.


EmoticonEmoticon